Langsung ke konten utama

Setting IP ADDRESS di DEBIAN

Logo Debian

 

 Pertama - tama kita setting ip di dalam directory " etc/network/interfaces", dan untuk masuk ke dalam direktori tersebut kita hanya perlu mengetikan perintah "nano /etc/network/interfaces"

Setelah masuk ke dalam directory kita hanya perlu mensetting ip dan mengkonfigurasi ip dan mengganti perintah yang ada pada directory ini .

Pada perintah "allow-hotplug enp0s3 dan pada iface enp0s3 inet dhcp" kita ganti perintah nya menjadi " auto enp0s3" pada allow-hotplug enp0s3, sedangkan pada iface enp0s3 inet dhcp kita ganti dengan perintah " iface enp0s3 inet static ". (pada gambar 1.1)


setelah itu masukkan no IP dan no netmask sesuai keinginan kita. (pada gambar 1.1).

Disini saya menggunakan IP kelas C :

Ip address (192.168.100.0)

Netmask (255.255.255.0)


Gambar 1.1



Setelah dilakukan nya konfigurasi IP kita bisa merestart atau menyimpan ip tersebut dengan merestartnya, dengan menggunakan dua opsi. Yang pertama menggunakan perintah " /etc/init./networking interfaces " atau juga menggunakan perintah " systemctl restart networking.service ".

jika sudah merestart ip , kita hanya perlu mengetikan "ip a" untuk melihat hasil konfigurasi ip.


Setelah selesai menyeting ip pada server debian, kita hanya perlu pergi ke control panel dan menyeting sesuai ip yang ada pada server dengan satu segmen yang sama , contohnya IP server debian "192.168.100.1" maka IP pada client / windows disetting dengan "192.168.100.2 " dst, jadi ip client tidak boleh kurang dari ip server , jika itu terjadi maka client tidak akan bisa memunculkan konfigurasi yang ada pada server.



Attention :


1. Pastikan Host only sudah di setting 

2. Pastikan secangkir kopi dan makanan ringan siap untuk dinikmati 

3. Pastikan lagu sad diputar 


Selamat bekerja dan belajar untuk meraih kesuksesan karena dengan itu kita bisa mendapatkan uang dan membahagiakan kedua orang tua :)

# Nabil Ari Pamungkas 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Boolean

Boolean adalah tipe data yang hanya memiliki dua nilai, yaitu TRUE atau FALSE. Dalam database, tipe data Boolean sering digunakan untuk menyimpan data yang hanya memiliki dua pilihan, seperti status aktivasi akun (aktif atau tidak aktif), kebenaran atau kesalahan suatu pernyataan (benar atau salah), dan sebagainya. Dalam SQL, tipe data Boolean tidak selalu disediakan sebagai tipe data yang terpisah, namun bisa direpresentasikan menggunakan tipe data lain seperti INT atau CHAR. Pada umumnya, angka 0 atau nilai kosong merepresentasikan nilai FALSE, dan angka 1 merepresentasikan nilai TRUE. Dalam database, nilai TRUE biasanya dipresentasikan dengan angka 1. Berikut adalah contoh penggunaan nilai TRUE pada tabel pengguna (users) dengan kolom nama dan status_aktif : Maka hasilnya : Dalam contoh di atas, kolom status_aktif merepresentasikan status aktivasi pengguna, dengan nilai 1 menunjukkan pengguna tersebut aktif, dan nilai 0 menunjukkan pengguna tidak aktif. Oleh karena itu, data penggun...

Record database

BARIS ( RECORD )  Baris adalah satu rekaman atau instance data dalam sebuah tabel. Setiap baris memiliki nilai untuk setiap kolom dalam tabel tersebut. Misalnya, dalam sebuah tabel barang, setiap record mewakili informasi suatu barang, dengan field seperti kode barang, nama barang, dan stock barang. Setiap record dalam sebuah tabel memiliki nilai untuk setiap field dalam tabel tersebut, dan nilai-nilai ini mewakili informasi spesifik yang disimpan dalam record tersebut. Contohnya : Dalam sebuah database, seringkali terdapat ribuan bahkan jutaan record yang tersimpan di dalam tabel. Oleh karena itu, penggunaan record dalam database memungkinkan para penggunanya untuk mengelola, menyimpan, dan mengambil data secara efektif dan efisien.

About for JAVA

Pengertian  Java adalah sebuah bahasa pemrograman tingkat tinggi pada komputer yang dapat digunakan sebagai pengembangan perangkat lunak baik dari aplikasi desktop, aplikasi web, aplikasi mobile, game, dan sebagainya. Bahasa pemograman java ini didasarkan pada sintaks yang berasal dari C++ dan memiliki banyak fitur yang mirip dengan C++ ini, namun dengan menambahkan fitur - fiturnya java dapat membuatnya menjadi lebih aman dan portabel. Pada java, sistem kompilasinya bisa berbeda-beda dengan menggunakan bahasa pemrograman lainnya, dimana pada kode sumbernya java dikompilasi menjadi bytecode yang dapat dijalankan pada mesin virtual java (JVM). JVM ini merupakan lingkungan runtime yang menyediakan lingkungan yang aman dan terisolasi untuk menjalankan aplikasi java, dan memastikan bahwa portabilitas aplikasi di berbagai platfrom. Sejarah  Pengembang java  Java pertama kali dikembangkan oleh seseorang yang bernama James Gosling dan timnya di sun Microsystem pada awal tahun 19...